Cicero seorang Filsuf berpengaruh dari Romawi

Mengenal Marcus Tullius Cicero atau Cicero seorang Filsuf dari Romawi.

Markus Tullius Cicero atau yang biasa dikenal dengan nama Cicero, adalah seorang filsuf terkenal dari Romawi Kuno.

Cicero, Filsuf Romawi

marcus tullius cicero
Cicero

Cicero adalah seorang yang sangat cerdas dalam hal logika, bahkan ia mampu menggunakan berbagai peristiwa dalam hidupnya sebagai motivasi dalam membuat hasil karyanya.

Karyanya banyak dipelajari dan dipuji, sampai beberapa cendekiawan di abad ke-19 mengungkapkan bahwa karya Cicero sebenarnya merupakan curian dari filsuf dan ahli retorika Yunani.

Filosofi Cicero dianggap sebagai “kristen” pagan, sehingga Gereja Katolik Roma menempatkan nilai tinggi pada karya Cicero.

Orang harus membaca Cicero dengan skeptis karena dia adalah seorang politisi ambisius. Karya tulisannya banyak diabdikan untuk mencapai tujuan politiknya.

Keterampilan menulis dan filosofi yang dimilikinya merupakan sarana untuk mencapai tujuan politik di Kekaisaran Romawi.





Kelahiran Cicero
Cicero lahir pada tanggal 03 Januari 43 SM. Di Arpinum, Republik Romawi. Dan meninggal pada tanggal 07 Desember 106 SM. Di Formia Republik Romawi.

Nama Cicero berasal dari bahasa latin yaitu CICER yang berarti sejenis tanaman kacang polong. Ia diberi nama Cicero karena ia memiliki hidung yang agak penyok, menyerupai kacang polong.

Cicero lahir di Arpinum, sebuah kota sebelah tenggara Roma, Italia.

Ayah Cicero adalah seorang tuan tanah dan pejabat Romawi. Karena ayahnya yang kaya dan memiliki jabatan, Cicero dapat mengenyam pendidikan di kota Roma, dibawah bimbingan Marcus Licinius Crassus, seorang anggota senat yang dulu sisebut Konsul sekitar tahun 95 SM.

Cicero juga memperisteri seorang wanita yang memiliki kekayaan, bernama Terentia.

Perjalanan hidup Cicero
Dari pendidikan yang Cicero dapatkan, menjadikan Cicero dekat dengan berbagai Filsafat besar masa itu.

Beberapa filsuf yang menjadi pembimbingnya pada masa itu, antara lain Cicero pernah mendapatkan pendidikan filsafat dari Epikurean Phaedrus, Cicero juga mendapatkan pelajaran Stoa dari Diodotus, seorang tokoh Stoa Roma yang tidak dapat melihat, selain itu Cicero juga sempat mendapatkan pendidikan dari Phillo dari Larissa.

Lalu pada tahun 79 SM sampai dengan 77 SM, Cicero mulai berpindah ke Yunani untuk mendapatkan pendidikan Retorika dari filsuf terkenal di Rodhes yang bernama Posidonius dan Antiochus dari Ascalon di Athena.

Dari berbagai bimbingan yang Cicero dapatkan, akhirnya ia dapat menggabungkan berbagai ilmu Filsafat yang ia dapatkan. Hingga akhirnya pada tahun 45 SM, Cicero tumbuh menjadi ahli Filsafat yang benar-benar mencapai kematangan.


Hasil Karya Cicero
Cicero menjadi ahli filsuf yang terkenal dengan menghasilkan berbagai karya-karya yang sangat di kagumi, diantaranya adalah :

Cicero merupakan pembaharu bahasa latin terbesar pada zaman itu, karya-karya yang ia buat menjadi sangat terkenal dan memiliki pengaruh penting.

Berbagai karya filsafat, retorika dan dalam bentuk surat-surat yang ia buat, tercatat sebanyak 800 buah dan kabarnya masih tersimpan sampai saat ini, yang ia titipkan kepada beberapa rekan dan kerabatnya. Sebanyak 416 buah ia alamatkan kepada sahabatnya yang bernama Pomponius Atticus.

Cicero juga dikenal sebagai ahli pembuat puisi berbahasa latin, diantaranya sebuah karya puisi Epos yang berjudul De Cconsulatu Suo atau dalam bahasa inggris berarti On His Consulip, dan De Temproribus Suis dalam bahasa inggrisnya adalah On His Life and Times.

Cicero juga pernah menulis hasil karya bergenre Humor yang memuat prinsip Stoa, yang berjudul Pro Murena. Pro Murena merupakan hasil karyanya yang ia bawakan saat berpidato berjudul Pro Caelio pada 04 April 56 SM, yang isinya mendiskreditkan Cato karena berpihak pada para pengacara yang menyerang Clodia.

Cicero mulai serius menulis berbagai hasil karya tulisnya sekitar tahun 54 SM, berawal dari karya yang berjudul Republica, kemudian yang berjudul De Legibus.

Perjalanan Politik Cicero
Karena kecerdasan Cicero, ia mendapatkan simpati dari banyak masyarakat, dan akhirnya ia sempat menduduki jabatan sebagai konsul (Senat) di Republik Romawi. Dibawah kepemimpinan Julius Caesar pada masa itu.

Pada masa itu pemerintahan Romawi terbentuk oleh tiga orang terkuat, yaitu Julius Caesar, Pompeius dan Crassus, namun Cicero lebih dekat dengan Pompeius karena persamaan prinsip mereka yang memiliki gagasan sistem Republik.

Setelah Julius Caesar meninggal pada 17 Maret 44 SM, Cicero memihak Octavianus untuk melawan Antonius.

Kemudian pada masa itu, dimana kondisi politik yang berkecamuk, dan terjadinya perang yang mengakibatkan ia kehilangan saudara perempuannya, Cicero banyak mencurahkan kesedihannya kedalam tulisan.

Beberapa karya tulis yang ia buat pada masa kesedihannya itu, adalah yang berjudul:
  • De Academia
  • De Fibinus
  • De Tusculan Disputations
  • De Natura Deorum
  • De Divinatione
  • De Fato
  • De Officiis
  • De amicitia

Beberapa penggalan kalimat dari hasil karya tulisnya, antara lain :


Penggalan hasil karyanya yang berjudul De Natura.

" Jika ada yang terheran-heran mengapa aku mempercayakan setiap refleksi menjadi tulisan pada tahap hidup saya ini, aku dapat menjawabnya secara sederhana. Tanpa aktivitas publik yang aku tanggung (jabatan atau tugas resmi kemasyarakatan), dan dalam situasi politik diktatorial yang tak terelakkan, aku berpikir bahwa tindakan patriotisme dengan menjelaskan secara rinci filsafat kepada para sesama warga negara sebagai tindakan evaluasi yang sungguh-sungguh kepada negara terhormat dan suci, yaitu demi sebuah ekspresi subjek (warga negara) yang luhur melalui literatur Latin ".


Penggalan tulisan Cicero dalam percakapannya dengan Kakeknya yang bernama Scipo Africanus

" Ketahuilah Africanus, jalan masuk ke surga terbuka bagi orang yang berjasa kepada negaranya, meskipun sejak anak-anak aku mengikuti jejakmu dan ayahku sehingga tidak jauh dari kemasyuranmu, kini ketika ganjaran besar terungkap padaku, aku akan terus berjuang dengan keras ".


Penggalan sebuah Prosedur yang Cicero tetapkan saat peristiwa konflik Politik berkecamuk, dan tertuang dalam hasil karyanya yang berjudul de officiis.

" Orang yang mengambil sesuatu dari orang lain dan meningkatkan keuntungannya sendiri dengan mengorbankan keuntungan orang lain lebih buruk daripada kematian, daripada kemiskinan, daripada penderitaan yang mungkin menimpa tubuh atau hak milik eksternal lainnya. Alam dengan hukumnya menetapkan bahwa seorang manusia harus bersedia mempertimbangkan kepentingan orang lain, siapapun ia, dengan alasan mendasar yakni karena ia adalah manusia ".


Penggalan kalimat yang terdapat dalam karyanya yang berjudul De officiis

" Jiwa besar tampak dalam dua hal sikap: tidak memperdulikan hal-hal eksternal (kekayaan, nama baik, prestise jabatan), dalam keyakinan bahwa orang seharusnya tidak memuji, memilih, dan mengejar apa pun kecuali kehormatan dan seharusnya tidak tunduk kepada manusia, hasutan jiwa atau kekayaan ".


Cicero meninggal pada tanggal 07 Desember 106 SM. Di Formia Republik Romawi.

Cicero sempat melarikan diri setelah dituntut untuk dihukum mati karena ia berselisih dengan koalisi Markus Aemilius Lepidus dan Antonius, namun akhirnya ia tertangkap dan terbunuh.


Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan pengetahuan buat kita semua !

Berbagi ilmu pengetahuan umum
dikutip dari berbagai sumber

Tidak ada komentar untuk "Cicero seorang Filsuf berpengaruh dari Romawi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel