Tari Bedana dari Lampung

Tari Bedana | TradisiKita - Tari Bedana adalah tari tradisional yang berasal dari Provinsi Lampung yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung sebagai perwujudan simbolis adat istiadat, agama dan etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung. Pada artikel kali ini TradisiKita mengajak Sobat di Nusantara untuk mengenal lebih jauh mengenai Tari Bedana Lampung sebagai salah satu bentuk nyata dalam mengenal dan melestarikan kebudayaan nasional terutama Seni Tari atau Tari Daerah Indonesia.

Baca Juga : 3 Tari Tradisional Daerah Lampung


Provinsi Lampung memiliki beragam tari tradisional diantaranya adalah tari Melinting, Tari Cangget Agung, Tari Sembah dan Tari Bedana yang saat ini akan kita bahas.

1. Tentang Tari Bedana


Tari Bedana merupakan tari tradisional dari Provinsi Lampung yang diyakini bernafaskan Islam yang berakulturasi dengan budaya Lampung sehingga mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka yang terlukis dalam simbol persahabatan dan pergaulan yang ada dalam gerak tarinya.

2. Sejarah Tari Bedana


Tari Bedana diyakini berkembang seiring dengan masuknya agama Islam di Lampung. Tari Bedana ini dibawa oleh orang Arab ke Lampung pada tahun 1930, pada saat itu diajarkan kepada tiga orang penduduk Lampung bernama Makruf, Amang dan Kuta. Kemudian seiring waktu tari Bedana menyebar ke seluruh daerah Lampung.

3. Fungsi dan Makna Tari Bedana


Tari Bedana merupakan sebuah kesenian rakyat yang akrab serta salah satu nilai budaya yang dapat dijadikan cara dalam menginterprestasikan sesuatu seperti pergaulan, kasih sayang, persaudaraan yang tulus iklas adalah ciri dari tradisional yang tidak akan lepas (Taman Budaya Lampung, 2008: 3) 

Fungsi Tari Bedana bagi masyarakat Lampung adalah merupakan tari yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi sebagai tari pergaulan.

Adapun nilai atau makna yang terkandung dari Tari Bedana ini mengajarkan tentang nilai etika dan estetika dari pergaulan yang seharusnya dilakukan oleh remaja antara lain tercermin dari gerak tari pasangan pria dan wanita yang mengutamakan kesopanan dan peradaban ditunjang dengan kostum yang menawan tanpa meninggalkan estetika dan moral sebagai Bangsa yang beradab. Selain itu, gerakan yang lincah dan rumit menggambarkan jiwa muda yang penuh dengan kreatifitas dan semangat yang tinggi.

4. Pertunjukan Tari Bedana


Pertunjukan Tari Bedana dilakukan oleh sejumlah penari laki-laki atau perempuan atau penari laki-laki dan perempuan secara berpasangan dengan jumlah penari yang tidak mengikat. 

Para penari Bedana melakukan tarian dengan ragam gerak antara lain gerakan tahtim, khesek gantung, khsesek injing, jipang, humbak muloh, gerak ayun dan gerak belitut yang dikenal di daerah Lampung.

5. Musik Pengiring Tari Bedana



Musik pengiring yang digunakan dalam tari Bedana sangat sederhana, terdiri dari : ketipung, terbangan, gambus lunik (kecil) atau gambus besar, acordion dan penambahan suatu alat gong kecil namun demikian dalam pertunjukan personil pemusik pengiring tari bedana ini dsesuaikan kebutuhan.

a). Alat musik gambus lunik adalah alat musik tradisional yang dipetik dawai berjumlah tujuh, sehingga menghasilkan nada yang dominan.

b). Ketipung, alat musik ini bentuknya mirip dengan gendang tetapi ukurannya agak pendek dan kecil. c). Terbangan atau Rebana adalah alat musik yang fungsinya sama dengan ketipung tetapi bagian permukaanya hanya satu dan alat musik accordion juga digunakan sebagai pengiring tambahan musik tari Bedana.

Jumlah gambus boleh 1-2 buah dan juga ketipung tidak selalu empat buah, tapi sesuai dengan kebutuhan dan penambahan. Alat musik gong kecil berfungsi sebagai penekan gerak hitungan 4-8. Garapan musik untuk pengiring Tari Bedana sengaja disusun yang disesuaikan dengan suasana dan kesan yang akan dihadirkan. Kehadiran suara atau pengiring tarian ini tidak hanya terbatas kepada alat musik tradisional saja, akan tetapi dapat ditimbulkan suasana sesuai dengan yang diiringinkan dan diatur dalam ritme dan tempo. Alat musik tradisional yang digunakan adalah pendukung utama sebagai pengiring tarian ini (Taman Budaya Lampung, 2008:5).

Selain diiringi musik pengiring, tari Bedana juga diiringi dengan vokal lagu daerrah yang dibawakan oleh penyanyi laki-laki maupun perempuan. Adapun isi atau syair lagu pengiring tari Bedana berupa nasehat atau pantun dalam Bahasa Lampung.

6. Kostum Penari  Bedana


Para penari Bedana yang terdiri dari penari laki-laki dan atau penari perempuan menggunakan pakaian khas Lampung antara lain :

Kostum penari Bedana pria :
  • Kikat akinan/peci/ikat kepala
  • Kawai teluk belanga
  • kain bidak gantung
  • Bulu saratei

Kostum penari Bedana Wanita :
  • Penekan rambut
  • Sanggul malam
  • Gaharu kembang
  • Kembang melati
  • Subang Giwir
  • Bulan temanggal
  • Bebitting
  • Gelang kano
  • Kawai kurung
  • Tapis
Tari Bedana Lampung
Tari Bedana

 7. Perkembangan Tari Bedana



Sesuai dengan kondisi dan situasi maka keberadaan taripun mengalami perkembangan seirama dengan perjalanannya waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan tari ini mengalami suatu proses yang beragam, sangat perlu pembenahan keberadaan tari Bedana sebagai kesenian yang dapat memberikan identitas daerah sehingga keberadaan tari Bedana dapat memberikan sosok yang utuh.

8 Video Tari Bedana


Berikut ini kami tampilkan video tari Bedana sebagai referensi akan keindahan tari Bedana yang berasal dari Lampung.




Demikian Sobat Sakuilmu, salah satu tari tradisional dari Lampung yaitu tari Bedana. Semoga informasi seputar tari Bedana ini bisa bermanfaat bagi Sobat Nusantara semua.

Referensi :
  • http://malahayati.ac.id/?p=15309
  • http://niadaniatibedana.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar untuk "Tari Bedana dari Lampung"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel